Pengertian
penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita, yang artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang
tidak menyenangkan. Penderitaan dapat berupa penderitaan lahir, batin atau
lahir batin. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum
tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang atau sebagai langkah awal untuk
mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan
akan dialami oleh semua orang. Tuhan memberikan kesenangan atau kebahagiaan
kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan, yang
kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan diri
dari-Nya.
“Dalam surat Al insyiqoq : 6 dinyatakan
manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan artinya bahwa manusia harus
bekerja keras untuk dapat melangsungkan hidupnya. Untuk melangsungkan hidup ini
manusia harus menghadapi alam (menaklukan alam) menghadapi masyarakat
sekelilingnya dan tidak boleh lupa untuk taqwa terhadap Tuhan. Apabila manusia
melalaikan salah satu darinya/kurang sungguh menghadapinya maka akibatnya
manusia akan menderita”.
Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan
atau jasmani, dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan
yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan yang sifatnya Psikis
misalnya kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Kebimbangan dialami oleh
seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan
diambil. Dalam setiap kehidupan kita, pasti ada yang namanya siksaan. Bahkan
sampai ada yang mengeksposnya melewati media ataupun yang lainnya. Kesepian
juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dialami seseorang. Seperti
halnya kebimbangan, kesepian perlu cepat diatasi agar seseorang jangan terus
menerus merasakan penderitaan batin, sebagai homo socius. Ketakutan merupakan
bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin, bila rasa
takut itu dibesar-besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut phobia. Pada umumnya orang memiliki satu atau
lebih phobia ringan, seperti takut pada tikus, ular, serangga dan lain
sebagainya. Tetapi pada sementara orang ketakutan itu sedemikian hebatnya
sehingga sangat mengganggu. Banyak penyebab yang menjadikan sesorang merasa
ketakutan antara lain :
a. Claustrophobia dan Agoraphobia.
Claustrophobia
adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup, sedangkan Agoraphobia adalah rasa
takut yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka
b. Gamang merupakan ketakutan bila
seseorang di tampat yang tinggi. Hal itu disebabkan karena ia takut akibat
berada di tempat yang yang tinggi,
misalnya
seseoarang harus melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang
mengalir, atau seseoprang takut meniti dinding tembok dibawahnya.
c. Kegagalan merupakan dari seseorang
disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.
Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta lagi, karena takut dalam
percintaan berikutnya juga akan terjadi kegagalan, trauma yang pernah
dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi.
d. Kegelapan merupakan salah satu
ketakutan seseorang, bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam
pikirannya, dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti.
Misalnya setan, pencuri, ataupun hal lainnya. Orang yang demikian menghendaki
agar ruangan tidurnya selalu dinyalakan lampu yang terang.
e. Kesakitan merupakan ketakutan yang
disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami seseoarng yang takut diinjeksi, ia
sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan kedalam tubuhnya,Hal
itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.
Ahli-ahli medis mempunyai pendapat
yang berbeda-beda dan banyak penderita yang mempunyai teori tentang asal mula
dari ketakutan mereka. Kebanyakan phobianya dimulai dengan sesuatu schock
emosional atau suatu tekanan pada waktu tertentu. Umumnya ada dua aliran tentang penyebab
phobia. Ahli-ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia adalah suatu
gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus ditemukan, dihadapi,
dan ditaklukkan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya ahli-ahli yang
merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah problemanya dan tidak
perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan perawatan dan pengobatan.
Kebanyakan ahli-ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan disebabkan oleh karena
si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus menerus, membuat keadaan si
penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan Mental
Penderita
kekalutan mental dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental, secara
lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan
akibat ketidak mampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi
sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar.
Gejala-gejala
permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah:
a. Nampak pada jasmaninya yang sering
merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.
b. Nampak pada kejiwaannya dengan
timbulnya rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.
Namun terdapat pula tahap-tahap dalam
gangguan kejiwaannya seperti :
a. Gangguan kejiwaan nampak dalam
gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rokhaninya.
b. Usaha mempertahankan diri dengan cara
negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah, pada
orang yang tidak menderita gangguan kejiwaan bila menghadapi persoalan justru
cepat memecahkan masalahnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan
melarikan diri dari persoalan, tetapi melawan atau memecahkan masalah.
c. Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Penderitaan maupun siksaan yang
dialami oleh manusia memang merupakan beban berat untuk dirinya, sehingga dunia
ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya. Bagi mereka yang mulai
merasakan tidak kuat lagi dalam hidupnya, mereka langsung ingin mengakhiri
hidupnya dengan kematian. Dengan maksud mereka berpikir, bahwa dengan kematian
maka mereka akan terselesaikan dalam masalah dalam hidupnya.
Penderitaan dan perjuangan
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan,
baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang
bersifat kodrati. Karena itu terserah kapada manusia itu sendiri untuk berusaha
mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau
menghilangkan sama sekali. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia,
artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup
ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu
manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian
penderitaan. Manusia harus optimis ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Penderitaan dan sebab-sebabnya
Banyak sekali sebab-sebab yang menimbulkan
adanya penderitaan, diantaranya yaitu :
a) Penderitaan yang timbul karena perbuatan
manusia.
b) Penderitaan yang timbul karena penyakit,
siksaan\azab TUHAN.
Kesimpulannya adalah bahwa setiap yang namanya
kehidupan pasti ada yang namanya kebahagiaan dan penderitaan. Timbulnya sebuah
penderitaan itu terdapat dari apa yang telah kita perbuat juga, tiggal
bagaimana kita menyelesaikan permasalahan penderitaan itu, untuk dijadikan
sebuah kebahagiaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar