HM Sampoerna, Contoh
Sempurna Usaha Rumahan.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna adalah contoh paling sempurna usaha rumahan, dengan proses jatuh-bangun, akhirnya bisa menjadi perusahaan besar, bukan hanya di tingkat nasional tetapi sudah meng-globalisasi. Perusahaan ini bermula dari usaha pinggir jalan dalam arti sesungguhnya, dan kini menjadi perusahaan publik dengan keuntungan kurang lebih triliunan rupiah per tahun.
PT Hanjaya Mandala Sampoerna adalah contoh paling sempurna usaha rumahan, dengan proses jatuh-bangun, akhirnya bisa menjadi perusahaan besar, bukan hanya di tingkat nasional tetapi sudah meng-globalisasi. Perusahaan ini bermula dari usaha pinggir jalan dalam arti sesungguhnya, dan kini menjadi perusahaan publik dengan keuntungan kurang lebih triliunan rupiah per tahun.
Seiring dengan masuknya Putera Sampoerna, putera Swie Ling atau Aga
Sampoerna, ke jajaran manajemen, perusahaan terus berkembang pesat. Jumlah
karyawan sudah mencapai 1200 orang, dengan produksi 1,3 juta batang rokok per
hari. Tahun 1979 pabrik milik HM Sampoerna sempat kembali terbakar habis,
tetapi dalam waktu 24 hari Dji Sam Soe sudah berhasil kembali mendatangi
konsumennya. Aga Sampoerna meninggal dunia pada tanggal 13 Oktober 1995,
meninggalkan perusahaan yang terus semakin maju pesat. Ide untuk menjadi
perusahaan publik adalah ide Putera Sampoerna yang awalnya tidak secara bulat
diterima oleh keluarganya. Tetapi dengan penuh kesabaran Putera berhasil
meyakinkan mereka, bahwa go public akan mengantar perusahaan itu ke tataran
global, dan nilai absolut saham milik keluarga pasti akan meningkat setelah
itu, satu keyakinan yang ternyata benar di kemudian hari. Kini perusahaan yang
bermula dari unit usaha rumahan itu sudah berada di tangan generasi keempat, di
bawah kepemimpinan Michael Joseph Sampoerna, dan telah menjadi salah satu
perusahaan publik papan atas. Putera Sampoerna sendiri masih aktif sebagai
presiden komisaris perseroan.
Di tahun 2002 perusahaan ini mencatat laba bersih Rp1,67 trilyun, sementara penjualan tahun 2003 mencapai lebih dari Rp14 trilyun.
Go Public
Go Public berarti
menjual saham perusahaan ke para investor dan membiarkan saham tersebut
diperdagangkan di pasar saham.
Adapun keuntungan dari Perusahaan yang Go Public adalah sebagai berikut:
Perusahaan yang dapat meningkatkan Likuiditas dan memungkinkan para pendiri
perusahaan untuk menikmati hasil yang mereka capai. Dan semakin memperbanyak
investor yang membeli saham tersebut, maka semakin banyak modal yang diterima
perusahaan dari investor luar.
Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko portofolio mereka.
Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya dengan hanya menggunakan saham.
Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.
Para pendiri perusahaan dapat melakukan diversifikasi untuk mengurangi resiko portofolio mereka.
Memberi nilai suatu perusahaan. Suatu perusahaan dapat dinilai dari harga saham dikalikan dengan jumlah lembar saham yang dijual dipasaran.
Perusahaan dapat melakukan merger ataupun negosiasi dengan perusahaan lainnya dengan hanya menggunakan saham.
Meningkatkan potensi pasar. Banyak perusahaan yang merasa lebih mudah untuk memasarkan produk dan jasa mereka setelah menjadi perusahaan Go Public atau Tbk.
Perusahaan tidak hanya dengan cara itu menjadi perusahaan Go Public tetapi
harus di setujui oleh Bapepam. Perusahaan yang bermaksud menawarkan efeknya ke
masyarakat melalui pasar modal itu, dalam mengajukan pernyataan pendaftaran
emisi efek , syarat yang harus dipersiapkan :
Menajemen perusahaan menetapkan rencana
mencari dana melalui Go public. Ada persetujuan dari RUPS dan orang-orang
pemegang saham di perusahaan dan perubahan anggaran dalam RUPS tadi. Suatu
perusahan yang Go public itu dalam penjualan saham perdananya ke masyarakat,
harga sahamnya jauh berbeda dengan waktu penawaran perdana sebelum Go public.
Emiten atau perusahaan yang Go public
tadi harus menyiapkan kelengkapan dokumen dibantu dengan profesi penunjang :
- Penjamin emisi yang menjamin dan membantu emiten dalam proses emis.
- Profesi penunjang; ada akuntan publik, notaris, konsultan hukum.
- Lembaga penujangnya; wali amanat, guarantor, biro administrasi efek.
- Penjamin emisi yang menjamin dan membantu emiten dalam proses emis.
- Profesi penunjang; ada akuntan publik, notaris, konsultan hukum.
- Lembaga penujangnya; wali amanat, guarantor, biro administrasi efek.
- Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi tadi
- Mengadakan kontrak pendahuluan dengan bursa efek
- Public Expose
- Penandatangan-an berbagai perjanjian-perjanjian emisi
- Penawaran obligasi atau efek lain yang bersifat hutang, harus dapat peringkat yang dikeluarkan oleh lembaga peringkat efek.
- Menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen-dokumennya kepada Bapepam.
- Mengadakan kontrak pendahuluan dengan bursa efek
- Public Expose
- Penandatangan-an berbagai perjanjian-perjanjian emisi
- Penawaran obligasi atau efek lain yang bersifat hutang, harus dapat peringkat yang dikeluarkan oleh lembaga peringkat efek.
- Menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen-dokumennya kepada Bapepam.
Setelah Bapepam menerima pernyataan pendaftaraan emisi tadi, Bapepam
melakukan pemeriksaaan dan evaluasi terhadap kelengkapan dokumen yang diwajibkan
termasuk juga Surat pengantar pernyataan pendaftaran prospektus lengkap, belum
lagi dokuman lain yang ikut diwajibkan juga dan sangat wajib, laporan keuangan,
rencana jadwal emisi, rencana penggunaan dana, Legal Audit, Legal opinion,
perjanjian penjaminan emisi dan lain-lain.
Kerjasama
Kerjasama (Team Work) adalah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain
secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. Bukan bekerja secara
terpisah atau saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran
sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti
yang luas, yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau
proses.
Banyak cara yang bisa dilakukan dalam upaya mengembangkan budaya kerjasama
dalam lingkungan kerja, diantaranya adalah seperti tertera dalam pembahasan
berikut ini.
Perlu ditanamkan sikap saling membutuhkan dikalangan karyawan.
Sikap saling membutuhkan di lingkungan karyawan bisa menjadi pemicu berkembangnya budaya kerjasama /teamwork. Hal ini jelas sekali karena dengan adanya sikap saling membutuhkan maka akan terjadi saling ketergantungan diantara para karyawan sehingga pola kerjasama akan mudah untuk diterapkan. Hambatan yang bisa terjadi dalam hal ini adalah bahwa biasanya ada perasaan ego dari masing masing karyawan sehingga menghambat proses terjadinya pola kerjasama. Ego tersebut diantaranya adalah perasaan lebih senior, lebih tua atau ada beberapa bagian / unit kerja yang merasa lebih penting dari unit kerja yang lainnya. Untuk mengatasinya diperlukan usaha dari pihak manajemen untuk mensosialisasikan pentingnya sikap saling membutuhkan dan perlunya penekanan dari profesionalisme dalam kerja. Bila semangat sikap saling membutuhkan diantara para karyawan ini terwujud, maka kita telah memenuhi syarat awal terciptanya budaya dan pola kerjasama dalam perusahaan.
Sikap saling membutuhkan di lingkungan karyawan bisa menjadi pemicu berkembangnya budaya kerjasama /teamwork. Hal ini jelas sekali karena dengan adanya sikap saling membutuhkan maka akan terjadi saling ketergantungan diantara para karyawan sehingga pola kerjasama akan mudah untuk diterapkan. Hambatan yang bisa terjadi dalam hal ini adalah bahwa biasanya ada perasaan ego dari masing masing karyawan sehingga menghambat proses terjadinya pola kerjasama. Ego tersebut diantaranya adalah perasaan lebih senior, lebih tua atau ada beberapa bagian / unit kerja yang merasa lebih penting dari unit kerja yang lainnya. Untuk mengatasinya diperlukan usaha dari pihak manajemen untuk mensosialisasikan pentingnya sikap saling membutuhkan dan perlunya penekanan dari profesionalisme dalam kerja. Bila semangat sikap saling membutuhkan diantara para karyawan ini terwujud, maka kita telah memenuhi syarat awal terciptanya budaya dan pola kerjasama dalam perusahaan.
Penilaian berdasarkan hasil yang dicapai oleh team
Sistem penilaian karyawan yang selama ini berkembang masih menekankan
kepada kualitas karyawan sebagai individu. Kinerja karyawan akan dinilai baik
bila target kerja individunya berhasil. Hal ini kurang sesuai bila kita hendak
menerapkan sikap kerjasama di lingkungan perusahaan. Untuk itu perlu adanya
sedikit perubahan bahwa penilaian hasil kerja karyawan juga perlu dipengaruhi sejauh
mana keberhasilan team dari karyawan tersebut dalam mencapai target-target yag
telah ditetapkan. Dengan penekanan pada hal tersebut maka diharapkan adanya
kerjasama dari semua anggota team untuk bekerja lebih baik, tidak hanya untuk
dirinya sendiri melainkan juga untuk teamnya. Dengan demikian akan tercipta
tanggung jawab dari semua anggota team untuk lebih bersatu dalam mewujudkan
target-target kerja yang telah ditetpakan sebelumnya. Hal ini secara langsung
akan berakibat pada peningkatan kinerja dan hasil yang akan dicapai oleh
perusahaan.
Pengembangan teamwork oleh manajemen.
Usaha-usaha yang perlu dilakukan diantaranya adalah:
Sosialisasi tentang pentingnya teamwork dalam meningkatkan kinerja
perusahaan, training atau seminar secara berkala dan berkelanjutan tentang
semangat teamwork yang ditujukan kesemua level karyawan (bukan hanya level
tertentu), Reward program, adanya penghargaan secara berkala (tahunan atau
semesteran) untuk memilih ‘The Dreaming Team’ dari seluruh unit kerja dalam
perusahaan.
Penilaian didasarkan pada sejauh mana team pemenang dapat mencapai target
kerja team, bagaimana sebuah team dapat meningkatkan efektifitas kerja semua
anggotanya, bagaimana sebuah team dapat menyelesaikan masalah internal yang ada
dalam teamnya serta sejauh mana hasil kerja team tersebut dapat membantu lancaranya
kinerja dari team lain yang terpaut dengannya. Adapun reward yang diberikan
dapat berupa promosi, kenaikan gaji ataupun training berskala internasional
yang lebih diarahkan pada pengembangan pribadi karyawan.
Pembudayaan salam di lingkungan kerja.
Untuk menciptakan iklim kejasama antar sesama karyawan harus dimulai dari
perlunya sikap saling menghargai dari setiap individu di perusahaan tersebut.
Selain cara-cara yang telah disebutkan diatas, ada cara sederhana untuk memulai
suasana saling menghargai antar sesame karyawan yaitu dengan pembudayaan salam
dilingkungan kerja. Setiap hari kita bertemu orang-orang dalam lingkungan kerja
kita, dimulai dari pintu gerbang, pintu masuk gedung, lift bahkan diruangan
kerja kita. Dengan mengucapkan salam seperti Assalamu’alaikum, selamat pagi,
selamat siang, selamat sore dan malam maka akan tercipta suasana kekeluargaan
yang lebih kental.
Hal ini uatamanya akan mendorong agar sesama karyawan akan saling mengenal
satu sama lainnya. Tidak akan ada arogansi yang dapat memecah belah semangat
kekeluargaan dilingkungan perusahaan. Dengan demikian, kerjasama antar karyawan
dilingkuknag perusahaan akan menjadi hal yang sangat mudah diimplementasikan
dalam usaha untuk meningkatkan produktifitas dan hasil kerja perusahaan pada
umumnya dan individu pada khususnya.
Demikian kelima hal diatas, seandainya dilaksanakan maka akan dapat
mempermudah jalan dalam mewujudkan kerjasama antar sesama karyawan dilingkungan
perusahaan.
Beberapa harapan yang mungkin dapat terwujud dengan terciptanya
iklim kerjasama antar sesama karyawan didalam perusahaan diantaranya adalah :
Penyelesaian yang cepat terhadap suatu permasalahan yang timbul dalam
kegiatan kerja.
Timbulnya ide-ide baru yang berasal dari kreatifitas individu maupun team yang dapat menjawab tantangan-tantangan menghadapi kompetisi yang semakin ketat dalam dunia telekomunikasi akhir-akhir ini.
Timbulnya ide-ide baru yang berasal dari kreatifitas individu maupun team yang dapat menjawab tantangan-tantangan menghadapi kompetisi yang semakin ketat dalam dunia telekomunikasi akhir-akhir ini.
Meningkatkan efisiensi dan produktifitas perusahaan pada umumnya dan
individu karyawan pada khususnya.
Contoh dari perusahan GO PUBLIK lainnya misalnya adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(INDF), merupakan perusahaan yang bergerak di bidang makanan ini telah
mempersiapkan anak usahanya, PT Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP), untuk
melaksanakan penawaran saham perdana atau go
public.
Selain perusahaan Go publik yang kita bahas, ada juga perusahaan
yang berkerjasama dengan perusahaan lain dengan tuuan untuk meningkatkan profit
(keuntungan) perusahaan.
Misalnya saja perusahaan yang berkerjasama dengan pemerintah,
contohnya PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, merupakan perusahaan yang bekerjasama
dengan pemerintah.
ada 3
faktor - faktor yang membuat organisasi berkembang dan bisa bertahan.
Kekuatan eksternal
·
Kompetisi yang semakin tajam antar organisasi.
·
Perkembangan IPTEK.
·
Perubahan lingkungan baik lingkungan fisik maupun sosial yang
membuat organisasi berfikir bagaimana mendapatkan sumber diluar organisasi
untuk masa depan organisasi.
Kekuatan internal
·
Struktur
·
Sistem dan prosedur
·
Perlengkapan dan fasilitas
·
Proses dan sasaran
kesimpulannya bila kita berada dalam sebuah organisasi dan ingin
organisasi atau perusahaan kita maju dan berkembang kita bisa saja mengikuti
perusahaan perusahaan yang sudah lebih dahulu berkembang dengan cara
memperbanyak relasi kerjasama demi tujuan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar